Minggu, 18 September 2011

sajak untuk anak-anakku

senyum, tawa dan candamu adalah kebahagiaan terbesarku,
tapi kubuat kau murung, marah dan menangis sekali waktu,
sengajaku lakukan itu, saat ketaatan tak lagi hinggap pada tingkahmu,
bukan tak sayang lagi aku padamu,
tapi karena dorongan sayang itu aku begitu,
karna sayangku tak ingin buat tawamu berganti celaka suatu waktu
karna cintaku ingin kau tersenyum di kala itu,
karna harapku abadilah bahagiamu........

sajak untuk anak-anakku................., pontianak092011

kesadaran semu

Tidakkah kita sadari selam ini kita dalam kesadaran semu
Kita merasa telah sadar bahwa diri kita mengalami krisis. Tapi sadarkah kita krisis apa yang kita alami?
Mengapa krisis ini tak kunjung berakhir? Apa penyebab krisis ini?.
Mungkin kita telah menjawabnya dengan berbagai macam upaya penyembuhan krisis yang sebenarnya hanya menyembuhkan luka permukaannya(simptomnya) saja. Layaknya penyakit yang mengakibatkan demam dan kita hanya minum pereda demam saja.
Coba kita pelajari lagi awal krisis ini................ (remembering to the end of 1997)
Awal krisis ini dimulai dari krisis moneter, larinya "dollar" yang diakibatkan pemborongan dollar membuat harga jual rupiah merosot tajam. dari 2ribu rupiah secara cepat mencapai angka 25ribu rupiah per dollar US.
Krisis inilah yang memicu krisis ekonomi Indonesia dan ASIA. Beruntunlah setelah itu krisis politik dan keamanan melanda negeri tercinta ini.
Tapi alih-alih membuat sistem moneter yang Stabil dengan mendasarkan mata uang pada barang yang nilai tukarnya stabil( seperti emas,perak /sejenisnya). Indonesia malah mengikuti anjuran IMF dengan membebaskan nilai mata uang pada mekanisme pasar mengambang. akibatnya makin terpuruklah nilai mata uang kita akibat kebijakan "crippling" saran IMF tersebut. Bahkan masih dengan advise IMF, untuk menutupi kerugian negara, di obral-lah perusahaan-perusahaan negara yang menguntungkan seperti Telkom, Indosat, Indonesia Power dll dengan mekanisme Privatisasi BUMN. (How Stupid it is). Dan untuk menutupi kebodohan itu dikambing hitamkanlah sebuah jargon bernama KKN (korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Meski benar bahwa ada andil KKN dalam krisis yang terjadi di negeri ini. Tapi masalah utama yang memicu krisis ini bukanlah KKN.
Sadarlah bahwa seharusnya untuk menghadapi masalah krisis moneter ini harus dipecahkan dengan memperkuat basis nilai tukar mata uang kita. Lihatlah eropa yang secara cepat menstabilkan nilai mata uang mereka dengan menciptakan mata uang bersama eropa yaitu Euro. Yang pada perkembangannya bahkan akan kembali di sandarkan kestabilannya pada emas. Mengapa kita tidak menyadari dan mengikuti sikap eropa ini? Sadarkah kita bahwa kita ini di "drive" untuk selalu menjadi sapi perahan penguasa dunia Kapitalistik ini? Tidak sadarkah kita......................................?

bara hati

Sebuah sesal menyelip di ujung sela hati dan jiwa
mata terganjal karenanya, tak mampu dia mengatup sempurna
bara api yang menyala dalam dada tak mampu padam oleh siraman air nalar dan hembusan angin jiwa

cantik, sesal itu benar ada......
tapi amarah ini tetap menyesak didada,
syaraf telinga seperti butuh getaran berfrekwensi "dinda minta maaf kanda"

Meski kusadar, tak ada yang salah dalam untaian kata-kata adinda
tapi belitan kalimatnya menghimpit jiwa, menyesakkan dada, memanaskan bara dalam dada
Dada yang telah sesak dengan tumpukkan jerami masalah, terjilat bara, terbakarlah ia

Namun dinda meski dada ini masih menyala, tiada nama selain nuruliza didalamnya
walau airnya tak mampu padamkan amarah, nalarku masih bekerja untuk tetap mengalirkan cinta di sungai kehidupan kita
meski hembusannya tiada menggemingkan bara di dada, tapi dalam jiwa tetap memutar lagu rindu pada adinda

rembulanku, sadarkan aku

malam ini purnama mengingatkanku padamu,
tipis cahyanya kembalikan memori yang lama tlah menumpuk dalam harddisk otakku
awan pun selimuti ia, persis seperti malunya dirimu waktu itu,
waktu ku minta kamu temani berat langkah hidupku.

Sejenak lamunanku terusik kejora yang temani purnama malam ini
kulihat sekelilingnya terang bintang lainnya tak padamkan indah sayu warnamu.
kuharap seperti itu dirimu.
meski banyak goda meruyak dan mengusik benang kita
jangan redupkan cinta yang kita bina,
kuyakin jalinannya kan usir goda dan coba yang mengitari kita.

sekadau, masih merindumu 102009

cinta sejati

Jika cinta hanya karena rupa, sifat, jiwa atau segala tetek bengeknya,
maka jangan harap cinta bertahan slamanya,
namun jika cinta karena mengharap cinta-Nya,
maka bersiaplah temukan cinta sebenarnya yang kekal abadi slamanya......

(......keliatanya beginilah isi suratku ke ibunya faqih & fafa 9 tahun yang lalu, tapi nampaknya masih relevan skg hehhehehhehehehhe..